Jumat, 30 Desember 2011

Nikmat Allah = Limit tak hingga


Nikmat = Limit Tak Hingga
Nikmat yang Allah berikan kepada semua hambanya sangat banyak, baik kepada hambanya yang beriman ataupun tidak. Hal ini sesuai dengan sifat Ar – Rahman Allah. Manusia yang dikatakan sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, pun takkan mampu menghitung semua nikmat yang telah diberikan oleh-NYA, bahkan nikmat yang diterima dirinya sendiri. Sebegitu besar sayang Allah kepada kita atas segala nikmat yang telah diberikan hingga tak mampu untuk didenisikan dengan fungsi limit sekalipun. Bentuk nyata atas segala nikmat yang telah diberikan adalah rasa syukur kepada Allah, menggunakannya secara maksimal serta merawat segala pemberian Allah dengan dengan sebaik – baik mungkin.
Mungkin banyak sekali nikmat Allah yang kadang tak terfikirkan oleh kita karena kesibukan yang kita lakukan dalam sehari – hari, meskipun disadari atau tidak tanpa adanya nikmat tersebut kita tidak dapat melakukan aktivitas kita dengan sebaik mungkin. Segala yang ada pada badan kita adalah salah satu nikmat terbesar yang patut kita syukuri. Mata kita mengedik hampir tiap 2 detik, dapatkah kita bayangkan apabila dalam sehari kita tidak mengedikkan mata? Jangankan untuk melakukan aktivitas harian dengan baik, mungkin kita justru akan tergeletak di dalam kamar  UGD dengan dikelilingi dokter – dokter spesialis. Alhamdulillah sampai saat ini saya masih dapat mengedikkan mata saya secara normal. Alhamdulillah mata kita ( manusia secara normal ) terletak di bagian kepala depan, kita dapat melihat dengan jelas apa – apa yang ada dihadapan kita dengan begitu nyamanya, tidak dapat dibayangkan apabila mata kita terletak di kaki. Pasti akan lebih sering mangedikkan mata dan tentu tidak enak untuk memandang. Penglihatan mata manusia juga memiliki batasan, sehingga benda – benda di luar dimensi manusia tidak dapat dilihat oleh semua manusia. Hal ini merupakan sebuah nikmat tersendiri dari Allah. Apabila mata kita tidak memiliki batasan dalam melihat mungkin kita akan takut dan bingung dalam melakukan aktivitas. Bisa jadi kita tidak akan berani makan karena partikel – partikel dan segala mikrorganisme yang ada di udara dapat terlihat dengan jelas. Kita jadi takut untuk melakukan kegiatan – kegiatan kita karena melihat makhluk di luar dimensi kita, ternyata hidup berdampingan dengan kita. Kita akan senantisa melihat kedua malaikat yang selalu setia menemani kita dimanapun kita berada. Kelebihanya kita akan selalu ingat bahwa kita dengan nyata diawasi oleh Allah, namun disisi lain psikologi kita mungkin tidak akan semudah itu bisa menerimanya.
Hidung dengan struktur dan bentuk yang sangat indah, dengan adanya bulu hidung udara yang masuk ke dalam tubuh disaring terlebih dahulu sehingga kita terhindar dari penyakit. Hidung kita dengan dua lubang menghadap kebawah, tak dapat dibayangkan apabila kedua lubang itu menghadap keatas, tentu tidak indah sekali dan fungsinyapun nanti pasti akan berubah. Tak dapat dipungkiri Allah adalah sebaik – baik pencipta. Puji syukur saya memiliki hidung yang normal baik bentuk, ukuran dan fungsinya.
 “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah” (As-Sajdah : 7)
Mulut. Organ multi fungsi yang sudah sepatutnya kita syukuri. Tak seharipun kita terlepas dari organ satu ini . Kita menggunakanya untuk makan, merasa ( dengan adanya organ tambahan berupa lidah ) berkomunikasi dengan orang lain, bernafas ( pengeluaran hembusan nafas ). Apapun aktivitas kita komunikasi merupakan salah satu aktivitas yang tak dapat terlewatkan. Meskipun untuk saat ini komunikasi tidak harus dilakukan dengan mulut, tapi pada dasarnya mulut merupakan asal muasal komunikasi dengan orang lain. Di dalam rongga tenggorokan manusia terdapat pita suara. Dari itulah kita dapat mengeluarkan suara dan berkomunikasi. Banyak di sekitar kita yang tidak dapat berbicara secara normal karena gangguan (kecacatan) pada pita suaranya ( bisu ). Mereka – mereka yang mengalami kebisuan harus belajar berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh ataupun menggunakan kode – kode tertentu dari tangan mereka. Puji syukur, saya masih diberi kenormalan seperti manusia pada umumnya yang dapat menggunakan pita suara saya secara normal. Sehingga dapat berkomunikasi dengan baik tanpa harus menggunakan kode – kode tertentu. Dalam sehari tidak mungkin kita tidak makan ataupun tidak minum. Dengan mulut yang normal kita dapat makan dan minum dengan nyaman serta merasakan lezatnya hidangan yang kita santap. Saat kita sakit, flu atau sariawan saja, tentu makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak dapat kita nikmati seperti saat kita sehat. Tersenyum, sebuah bentuk syukur, dengan tersenyum kita telah membuat orang lain senang dan merupakan bentuk olah raga yang baik untuk mulut dan pipi kita.
Telinga. Kita memiliki sepasang telinga yang terletak di kanan dan kiri wajah kita. Di dalam telinga terdapat gendang telinga yang membuat kita dapat mendengar suara – suara di sekeliling kita. Suara yang kita dengar juga terbatas. Tidak semua suara dapat kita dengar. Batas pendengaran telinga kita yaitu frekuensi antara 20 – 20.000 Hz. Allah pasti memiliki rahasia tersendiri mengapa telinga kita memiliki batasan pendengaran. Apabila kita dapat mendengar suara di luar batas pendengaran manusia atau di luar dimensi kita mungkin kita akan merasa terganggu dengan adanya suara – suara aneh yang senantiasa terngiang di telinga kita. Kita juga tidak akan bisa tenang karena sedikit – sedikit kita mendengar dengungan – dengungan suara. Letak dan bentuk telinga juga telah dirancang sedemikian serupa seindah mungkin sehingga dapat berfungsi dengan semestinya. Letak telinga kita berada di sebelah kanan dan kiri bagian telinga, sehingga bagi para penderita cacat mata memudahkan mereka untuk menggunakan kacamata, salah satunya saya, sehingga saya dapat melihat dengan baik. Alhamdulillah saya syukuri saya memiliki telinga yang sehat dan normal sehingga dapat mendengar dengan baik. Masih banyak orang disekeliling kita yang tidak dapat mendengar dengan baik. Mereka harus menggunakan alat bantu dengar agar dapat berkomuniksai dengan baik. Saya memiliki teman kecil yang agak kurang dalam pendengaranya. Dia harus berkala memeriksakan diri dan juga sedikit berkomunikasi dengan kami, karena memang sulit untuk menyelaraskan pembicaraan dengan orang – orang yang seharusnya membutuhkan perhatian lebih.
Anggota gerak, berupa sepasang tangan dan sepasang kaki. Sudah terlihat dengan jelas bahwa dua anggota gerak ini sangat besar peranya dalam kegiatan sehari – hari. Sebagian besar aktivitas dan kegiatan  yang kita lakukan memerlukan peran tangan dan/atau kaki. Pergi ke kampus dengan jalan kaki, naik kendaraan juga memelukan ketarampilan tangan dan kaki, bersalaman, menulis mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Pernah saya menjumpai seorang tanpa kedua tangan, tapi orang tersebut bisa mengendarai mobil dan dapat melakukan aktivitas hariannya dengan baik. Miris sekali melihatnya. Mereka – mereka yang tidak memiliki anggota badan yang  utuh justru memiliki kelebihan – kelebihan yang terkadang tidak dimiliki orang pada umumnya. Allah Maha Adil. Segala nikmatnya diberikan secara adil kepada semua makhluk ciptaanya. Di satu sisi Allah memberikan kekurangan namun diberikan kelebihan disisi lain yang tidak semua orang memilikinya.
Mungkin kita tidak setiap saat mengucap syukur atas segala nikmat yang kita dapatkan setiap hari, karena kita terkadang tidak menyadari betapa berharganya nikmat yang Allah berikan. Kita merasa nikmat yang sesungguhnya saat kita diberi ujian oleh Allah. Misalnya saja telinga kita kemasukan air sehingga merasa sakit dan tidak nyaman. Dari situlah kita baru merasakan betapa besarnya nikmatnya memiliki telinga yang sehat.
Beberapa nikmat diatas merupakan sebagian kecil nikmat jasmani yang ada pada kehidupan kita ( saya pribadi ) sehari – hari. Banyak nikmat – nikmat lain yang belum diutarakan. Diantaranya yaitu nikmat batin. Nikmat yang tanpa kita sadari sangat besar peranannya dalam hidup.
Puji syukur hingga saat ini masih diberi nikmat sehat dan nikmat sempat. Tidak hanya sehat jasmani tapi juga sehat ruhani. Apa arti tubuh yang sehat tanpa adanya jiwa yang sehat pula? Seperti seonggok daging yang segar tanpa ada kandungan protein di dalamnya. Bersyukur sekali saya memiliki jiwa yang sehat yang dengan itu saya dapat beribadah kepada Allah,  berbakti pada orang tua, berkuliah, menuntut ilmu, berjuang untuk meraih cita – cita dan impian, berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Meuntut ilmu merupakan salah satu jalan untuk mensyukuri nikmat  Allah berupa akal karena dengan belajar, akal kita akan berkembang. Akal yang tidak digunakan atau pasiv tentu tidak dapat berkembang. Karena akal seperti pisau semakin sering digunakan maka akan semakin tajam. Jika kita hanya diam tanpa melakukan apapun bagaimana kita dapat dikatakan bersyukur dari nikmat Allah ?
Kesempatan. Seperti kata pepatah, kesempatan tidak akan datang dua kali. Ya, kita hidup di dunia merupakan sebuah kesempatan yang Allah berikan. Kesempatan yang tidak akan pernah datang lebih dari satu kali. Dari satu kesempatan berupa kehidupan kita memdapatkan banyak kesempatan di dalamnya. Diantara beberapa nikamat kesempatan hidup di dunia adalah kesempatan untuk beribadah kepada pencipta alam ini, ALLAH SWT, kesempatan berbakti kepada ayah dan ibu, kesempatan mengenal dan bersosialisasi dengan orang lain, kesempatan mencari ilmu, kesempatan mengetahui berbagai macam hal yang ada di alam ini dan berbagai macam kesempatan lain yang tidak akan ada habisnya apabila di sebutkan satu persatu. Kesempatan merupakan sebuah hal yang secara tidak disadari seperti sebuah bimbingan berupa jalan yang Allah berikan kepada hambanya. Sebagai contonhya saya memiliki kesempatan untuk mencari ilmu dan mendapatkan pula kesempatan didukung oleh kedua orang tua saya. Sehingga saya dapat melanjutkan belajar saya secara formal di perguruan tinggi. Sebuah nikmat tersendiri bagi saya, karena saya melihat banyak sekali teman – teman saya yang ingin mendapatkan kesempatan untuk melajutkan mencari ilmu ( belajar secara formal ) namun karena berbagai macam faktor mereka belum bisa melanjutkannya. Dari kesempatan belajar ini Allah memberikan banyak jalan kepada saya untuk lebih mengembangkan segala macam potensi yang ada pada diri saya, mensyukuri nikmat akal, dan mengetahui hakikat kita sebagai seorang hamba yang begitu kecil di hadapan Tuhanya, hakikat kita sebagai seorang manusia diantara manusia lain dan lain sebagianya. Terkadang kita mendapatkan kesempatan lebih dari yang lain misalnya sebuah keberuntungan. Keberuntungan yang  kadang tiba – tiba datang begitu saja tanpa kita duga sebelumnya. Karena Allah Maha Tahu, Tahu apa yang dibutuhkan oleh hambanya.
Orang tua. Ayah dan Ibu, meski sekarang tak setiap hari dapat bertemu, namun kasih dan sayang yang mereka berikan takkan pernah berhenti. Orang tua memberikan saya kepercayaan untuk berkuliah di semarang sekarang ini membuat saya tidak dapat memungkiri bahwa setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala, saya memiliki orang tua yang sangat perhatian kepada saya. Mendukung langkah – langkah yang saya ambil dan memberikan dukungan berupa semangat untuk selalu menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi. Dua sosok yang berperan penting dalam kehidupan saya. Memberikan energi positif untuk setiap aktivitas yang saya lakukan.
Teman dan sahabat yang tak lepas dalam kehidupan ini, mereka ada di kala sedih maupun bahagia. Mengisi sebuah perjalanan hidup ini dengan berbagai cerita. Menggores sejarah kehidupan. Persahabatan yang takkan pernah saya lupakan. Kuucapkan terimakasih untuk semua sahabatku yang karena kalian aku belajar arti kebersamaan, berbagi dan pengertian. Terimakasih Allah telah mengirimkan untukku sahabat yang menemani hari – hariku.
Segala sesuatu yang Allah ciptakan di alam semesta merupakan sebuah keteraturan yang diperuntukkan bagi seluruh makhluk ciptaan Allah, tak terkecuali manusia. Bumi yang kita tempati di lindungi oleh lapisan atmosfer yang perannya sangat bergantung untuk kehidupan manusia di bumi. Tanpa adanya atmosfer benda – benda langit akan mudah masuk ke bumi, kita juga tidak dapat menikmati indahnya matahari dan lain sebagainya. Air, udara, cahaya matahari, tumbuhan, hewan semuanya dibutuhkan oleh manusia. Keberadaannyapun telah Allah ciptakan secara sunnatullah untuk kelangsungan hidup manusia di bumi.
Hujan sore ini membuatku tersadar, hari ini banyak sekali nikmat yang kuperoleh. Bangun dari matiku setelah semalaman diberi nikmat untuk beristirahat dengan ditemani pancaran sinar bulan. Bertemu teman berbagi cerita senyum canda dan tawa, bertemu dengan dosen menimba ilmu darinya, menikmati hidangan yang lezat dengan indra perasaku, menikmati segarnya air, indahnya sinar matahari dan tentunya nikmat mengerjakan tugas kuliah yang akan terus ada, yang mungkin akan sangat aku rindukan saat kuliahku usai nanti. Terimakasih Allah, semua ini karena cinta-MU yang tulus yang telah Engkau berikan kepadaku.
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Ar-rahman : 18 )
1.       Apakah Tuhan berhenti memberi nikmat pada Anda ketika Anda lalai/lupa padaNya?
Tentu Allah tidak akan pernah berhenti memberikan nikmat-NYA, meskipun saat aku lupa/lalai sekalipun. Saat sedang terfokus mengerjakan tugas terkadang lupa bahwa untuk mengerjakan tugas itu diperukan sebuah faktor yang datangnya dari Allah. Saat tertidur kadang lupa menyebut asma-NYA, namun nikmat yang Allah berikan kepadaku tetap mengalir. Subkhanallah, Maha Suci Allah yang sungguh besar cinta-Nya kepada semua makhluknya.
2.       Kapankah nikmat Tuhan yang diberikan pada Anda akan berhenti ?
Wallahu’alam bissawab. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala janjinya mutlak pasti dipenuhi. Allah masih akan terus memberikan nikmat kepada semua hambanya yang beriman kepada-Nya hingga di kehidupan di akhirat kelak. Bagi hambanya yang tidak mengimani-Nya nikmat itu akan terputus ketika meninggalkan dunia ini. Hal ini sesui dengan Sifat Allah yang ada pada permulaan surah Al-Faatihah.
3.       Bagaimana sikap Anda kepada Tuhan ? Di atas segala nikmatnya ? Perintah dan Laranganya ?
Segala nikmat yang Allah berikan kepada saya tentu wajib bagi saya untuk mensyukurinya, apapun wujudnya dan bagaimanapun cara Allah memberikanya kepada saya. Perintah dan Larangan yang Allah tetapkan merupakan salah satu tuntunan yang Allah berikan kepada hambanya sebagai jalan untuk menjadi hambanya yang mensyukuri nikmat dari-Nya. Karena Allah sayang kepada kita maka Allah menciptakan Perintah untuk kita ta’ati dan Larangan untuk kita jauhi.
4.       Adakah perintah dan larangan Tuhan yang merugikan Anda ? Apakah fungsi perintah dan larangan Tuhan itu ? Bagaimana jika ada perasaan/pikiran kalau perturan Tuhan telah merugikan Anda?
Perintah dan Larangan yang Allah tetapkan tentu tidak ada yang merugikan, karena Allah sayang kepada kita maka Allah menciptakan Perintah untuk kita ta’ati dan Larangan untuk kita jauhi dengan kata lain kita dituntun untuk selalu dekat dengan-Nya. Dengan mengetahui apa yang disenangi Allah dan apa yang tidak disenangi Allah maka kita akan terus berusaha menjadi hamba yang di cintai oleh-Nya. Tuhan tidak merugikan hamba-Nya, hanya saja kita sering mengingkari nikmatnya. Sesunggunhnya orang – orang yang merugi adalah orang- orang yang menginngkari nikmat Allah.

Subkhanakallahumma Wabikhamdika Ashadu Allailahaillaanta Astagfiruka Waatubu Ilaik

Fatimatuz zahroh
4211411035

1 komentar:

memang tidak ada yang dirugikan

Posting Komentar